Mahasiswa Farmasi Unissula Harus Cakap Menangkap Peluang Bisnis

Berita2109 Views

Banyak tempat pelayanan kesehatan di Indonesia yang masih kurangan tenaga apoteker. Hal ini merupakan peluang bagi mahasiswa farmasi Unissula untuk menutupi kekurangan tersebut. Hal itu diungkapkan oleh   Rosid Sudjono, Ketua PD IAI Jawa Tengah dalam pembekalan mahasiswa baru Fakultas Farmasi Unissula (19/9/2023).

Lebih lanjut ia mengatakan apoteker harus memiliki enam aspek kompetensi. Kompetensi tersebut antara lain profesionalisme, mawas diri dan pengembangan diri. Dituntut komunikasi efektif, memiliki landasan ilmiah ilmu farmasi, ilmu biomedik, ilmu humaniora dan ilmu kesehatan masyarakat, juga keterampilan apoteker dan pengelolaan praktik kefarmasian.

Mahasiswa Farmasi juga bisa mempersiapkan masa depan di profesi tersebut karena banyak peluang bisnisnya. Peluang bisnis kefarmasian meliputi produksi, distribusi dan pelayananan. Dapat dilakukan dengan membuat pabrik obat, bahan obat tradisional atau kosmetik,  mendirikan apotik, juga PBF (Pedagang Besar Farmasi). Peluang lain seorang apoteker bisa menjadi ASN di Dinkes, POM, Militer, Kepolisian, BNN, dosen, peneliti.

Tantangan kedepan bagi profesi apoteker yakni aspek teknologi sehingga peranan tugas apoteker dapat tergantikan. Salah satunya pemunculan robot untuk pelayanan kefarmasian. Penggunaan robot ini untuk mengurangi kesalahan pengobatan dan meningktkan keselamatan pasien serta menurunkan biaya operasional dalam pelayanan kefarmasian. Munculnya robot apoteker akan mengurangi 20 ribu apoteker.

Dalam mempersiapkan tantangan tesebut, Rosid menjelaskan  apoteker harus memiliki kompetensi dan berperan besar dalam kemampuan klinis dalam mengelola pasien kondisi kritis dan kemudahan berkomunikasi dengan pasien.

Mahasiswa baru dituntut memiliki sepuluh bekal kesuksesan. Bekal tersebut antara lain kejujuran, kedisiplinan, mudah bergaul, dukungan, kerja keras, kecintaan kepada pekerjaan. Dituntut memiliki jiwa  kepemimpinan, semangat tinggi, hidup teratur dan kemampuan menjual ide sebagai apoteker professional dan bermartabat. Selain itu juga harus menjadi pribadi bermanfaat untuk masyarakat khususnya bagi pasien yang membutuhkan pelayanan kefarmasian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *