Kebidanan Unissula Kampanyekan Pentingnya ASI Eksklusif

Berita2184 Views

Prodi Pendidikan Profesi Bidan Unissula berkolaborasi dengan mahasiswa coas prodi Profesi Kedokteran menggelar pelatihan bertema beri ASI selama enam bulan pada (8/12/2023).  Kegiatan yang dilaksanakan di RW 5 Kelurahan Karangroto Kota Semarang diikuti 40 ibu hamil dan ibu menyusui. Para dosen pendamping diantaranya Friska Realita MH Kes MKeb, Rr Catur Leny W SST MKeb, Muliatul Jannah MBiomed dan Anggie Diniayuningrum MKeb.

Rr Catur Leny menyampaikan angka ASI eksklusif di kelurahan tersebut masih rendah. “Banyak ibu bekerja yang tidak bisa memberikan ASI eksklusif secara maksimal. Karena kesibukan pekerjaan para ibu tidak sempat memberikannya selama enam bulan”, ungkapnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa ASI sangat penting bagi ibu dan anak untuk memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi. Menyusui juga merupakan salah satu investasi terbaik bagi bangsa karena ASI adalah makanan terbaik bagi bayi untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Bahkan hak ibu menyusui juga tertuang dalam peraturan pemerintah nomor 33 tahun 2012 tentang pemberian ASI eksklusif.

Sementara itu Friska Realitas menyampaikan para ibu  dapat memberikan ASI  ekskluif selama enam bulan dengan cara memerah ASI pada waktu ibu bekerja dan menyimpannya dialmari es. Kesuksesan pemberian ASI eksklusif bagi anak harus didukung pasangan suami-istri, terutama mereka yang bekerja, agar hak memberi ASI eksklusif anak terpenuhi.

Dalam kesempatan tersbut peserta juga diberikan pendidikan kesehatan tentang ASI ekslusif, manfaat ASI bagi bayi dan ibu, keuntungan ASI, dan cara pemberian ASI saat ibu sedang bekerja. Praktek ASI ekslusif yang dilaksanakan dengan didampingi oleh mahasiswa dengan satu peserta satu mahasiswa.

Banyak faktor yang menyebabkan ibu bekerja tidak memberikan ASI secara eksklusif kepada buah hati. Ketika ibu bekerja, biasanya pemberian ASI hanya berlangsung selama tiga bulan sesuai dengan jadwal cuti, padahal untuk lulus ASI eksklusif berlangsung selama enam bulan. Ini menjadi alasan untuk mengkampanyekan dukung ibu bekerja terus menyusui.

“Setelah mengikuti pelatihan ini, diharapkan peserta mampu melakukan ASI ekslusif walaupun ibu sedang bekerja” Pungkas  Muliatul Jannah.