Komunitas Relawan Gesit Semarang mengadakan acara menghias kue bersama yang diikuti anak anak pesisir Tambakrejo Semarang. Tujuannya menggabungkan kreativitas, kehangatan, dan nilai-nilai sosial dalam sebuah aktivitas yang sederhana namun penuh makna.
Menurut Thuba Fahmi Ubaidillah acara dilaksanakan di lingkungan Kampung Tambakrejo, Jl. Tambakrejo Semarang. Acara diikuti 20 voluntrip, 30 peserta binaan, dan 20 panitia.“Mereka datang bukan sekadar untuk menjalankan agenda, melainkan untuk merasakan dan membagikan kebaikan melalui interaksi yang tulus dan menyenangkan,” ungkapnya, (25/5/2025).
Setibanya di lokasi, peserta langsung diarahkan untuk melakukan registrasi dan berkumpul di area utama kegiatan. Acara dibuka dengan sambutan hangat dari panitia, dilanjutkan dengan perkenalan singkat serta penjelasan mengenai rangkaian kegiatan. Suasana yang semula masih kaku perlahan mencair ketika peserta mulai dibagi dalam kelompok kecil yang terdiri dari relawan dan anak-anak binaan. Setiap kelompok mendapatkan satu set alat dan bahan menghias kue, termasuk bolu, buttercream, topping, dan pernak-pernik dekorasi.
Kegiatan menghias kue menjadi inti. Di setiap meja, terlihat interaksi yang akrab antara para relawan dan anak-anak. Mereka bekerja sama menabur meses, menyemprot krim, dan mewarnai kue dengan berbagai topping menarik. Tak jarang terdengar gelak tawa ketika krim tak sengaja menyentuh wajah atau topping jatuh berceceran. Meski tampak sederhana, momen-momen ini menjadi ruang belajar sosial yang alami, tempat relawan berlatih mendengarkan, membimbing, dan bermain bersama dengan empati.
Menjelang akhir acara, seluruh peserta berkumpul kembali untuk sesi foto bersama. Ekspresi puas dan bahagia tampak jelas di wajah adik-adik binaan, begitu pula para relawan yang merasa bahwa keterlibatan mereka memberikan pengalaman batin yang berbeda dari rutinitas keseharian. Sebagai penutup, panitia membagikan paket sembako dan konsumsi untuk warga dan anak-anak sebagai wujud kepedulian dan keberlanjutan dampak kegiatan.
Secara keseluruhan, kegiatan ini berjalan dengan lancar, meriah, dan menyentuh. Bukan hanya sebagai ajang seru-seruan, tapi juga menjadi ruang aktualisasi diri dan pembelajaran sosial yang menyenangkan. Kehangatan interaksi yang tercipta membuktikan bahwa nilai-nilai kemanusiaan bisa ditumbuhkan melalui kegiatan kecil yang diisi dengan cinta.