Kebidanan Unissula Laksanakan Pre Service Training Pelayanan KB

Berita, Nasional50 Views

Direktorat Bina Kualitas Pelayanan KB Kedeputian KBKR bersama Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia melakukan Uji Petik Kebutuhan Pre Service Training Pelayanan KB di Pendidikan Profesi Kebidanan Unissula. Acara dilaksanakan pada Kamis (22/8/2025). Tujuannya penguatan keterampilan pelayanan KB MKJP IUD/implan.

Hal ini merupakan salah satu upaya peningkatan kualitas pelayanan KB melalui pengendalian mutu pelayanan KB yaitu peningkatan SDM nya. Dalam hal ini tenaga kesehatan pelayanan KB yaitu bidan yang menjadi mitra potensial BKKBN.

“Sebagian besar pelayanan kontrasepsi di berikan oleh bidan. Tidak ada KB tanpa bidan begitu pun sebaliknya. Data pemutakhiran PK 2024 menunjukkan angka tertinggi pelayanan KB di TPMB 35,0% (urutan 1) dan bidan desa/pustu/pusling 26, 2% (urutan 2),” ungkap Direktur Kualitas Pelayanan KB Dr Zamhir Setiawan MEpid.

Ia menegaskan bahwa kompetensi sumber daya manusia merupakan salah satu aspek yang menentukan kualitas pelayanan KB. “Karena pelayanan KB sebagian besar diberikan oleh bidan, maka kompetensi bidan perlu menjadi perhatian,” tegasnya.

Pre service training ini menjadi penting, mengingat di Indonesia terdapat 92 institusi pendidikan kedokteran dan 121 pendidikan kebidanan (PD Dikti 2024). Jumlah lulusan bidan sebagian besar masih Diploma III walaupun sudah ada jenjang profesi kebidanan namun belum semua bidan memiliki ijazah profesi. Belum seluruh bidan memiliki sertifikat kompetensi pemasangan dan pencabutan IUD/implan. Dari 17.652 bidan, sebanyak 11.732 (66,5%) belum menjalani pelatihan CTU, sementara 5.920( 33.5%) telah menjalani pelatihan tersebut, dan yang memiliki sertifikat kompetensi sebanyak 2.400 bidan.

“Melalui pertemuan ini saya berharap mendapatkan lebih banyak informasi dan tindak lanjut dari pelaksanaan pre service training yang telah dilakukan, sehingga dapat menjadi rekomendasi kebijakan yang akan datang,” kata Zamhir.

Diskusi yang melibatkan unsur Ikatan Bidan Indonesia yang diwakili Prof Dr Runjati Bdn MMid (Sekretaris PD IBI Jateng), Kaprodi Kebidanan Unissula Rr Catur Leny Wulandari SsiT MKeb, praktisi bidan, sampai mahasiswa didapat sejumlah kesimpulan. Diantaranya bahwa pre service pelayanan kontrasepsi sangat dibutuhkan dengan pertimbangan agar lulusan bidan dapat siap dan juga diberikan kesempatan untuk langsung melayani kontrasepsi khususnya MKJP. Perlu ada desain pre service training, yang kemudian alternatifnya dapat diintegrasikan setelah profesi dan sebelum wisuda profesi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *