Dosen Fikom Unissula Adu Gagasan dengan Peneliti Brazil

Berita, Nasional90 Views

Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Unissula, Made Dwi Adnjani SSos MIKom menyampaikan pandangannya di forum International Research Roundtable di Undip (9-18/9/2025. Ia menyampaikan gagasannya mengenai peran jaringan kolaboratif digital dalam meningkatkan budaya partisipatif.

Tema yang diangkat global south dialogues: Brazil–Indonesia perspectives on technology, digital communication, and society.  Forum kerjasama antara Undip dan Aspikom Korwil Jateng DIY tersebut mendiskusikan isu komunikasi digital, teknologi, serta tantangan masyarakat global di era modern.

Forum itu tidak hanya memperkaya kajian akademik di bidang komunikasi, tetapi juga membuka ruang refleksi kritis terhadap tantangan yang dihadapi negara-negara global south, khususnya dalam menghadapi isu disinformasi, pembangunan berkelanjutan, hingga transformasi digital.

Hadir dalam forum tersebut peneliti dari Brasil dan Indonesia untuk mempresentasikan riset terkini mengenai komunikasi digital, teknologi, serta tantangan masyarakat di era global.

Sejumlah universitas berpartisipasi, di antaranya Universidade Federal Fluminense (UFF), Unissula, Udinus, UNY, UKSW, dan Unika Soegijapranata. Ketua Aspikom Korwil DIY–Jateng yang juga dosen Undip, S Rouli Manalu PhD menegaskan forum ini sebagai momentum penting kolaborasi akademik lintas negara.

“Kerja sama antara Indonesia dan Brasil memperkaya kajian komunikasi digital serta membuka ruang refleksi kritis terhadap tantangan bersama di Global South. Kami berharap lahir perspektif baru yang memberi kontribusi nyata bagi pengembangan ilmu dan kebijakan publik,” ujarnya.

Salah satu sorotan datang dari Prof Thaiane Oliveira (UFF, Brasil) yang memaparkan materi “Science Communication in BRICS: Enhancing STI Capabilities and Strengthening Epistemic and National Sovereignty.”

Ia menekankan peran komunikasi sains dalam memperkuat kapasitas ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi, sekaligus menjaga kedaulatan epistemik negara-negara BRICS.

Prof Oliveira juga mempresentasikan riset bersama timnya tentang faktor-faktor yang mendorong masyarakat Brasil dan Indonesia percaya serta menyebarkan disinformasi kesehatan, isu global yang kian relevan di era digital.

Selain itu, Dr Rahmawati Zulfiningrum (Udinus) memaparkan riset mengenai makna simbolik dan narasi pembangunan dalam tradisi Saweran di pedesaan Indonesia yang menegaskan pentingnya integrasi tradisi lokal dalam komunikasi pembangunan dan partisipasi masyarakat.

Sejalan dengan itu, Sih Natalia Sukmi PhD (UKSW) menyoroti kontribusi ilmu komunikasi bagi keberlanjutan komunitas serta pelestarian heritage.

Sementara itu, Chatia Hastasari PhD (UNY) mengkaji kekuatan tersembunyi komunikasi kelompok tani perempuan dalam mendorong perubahan komunitas. Kemudian Paulus Angre Edvra, MA (Unika Soegijapranata) yang membahas sudut pandang warganet terhadap isu childfree melalui kolom komentar YouTube Analisa Channel.

Nurist S Ulfa PhD (Undip) memaparkan Mitos dan Kearifan Lokal dalam Komunikasi Lingkungan. Peneliti lainnya yaitu Kholidil Amin MIKom (Undip).

Kegiatan yang berlangsung secara luring dan daring ini juga diisi kuliah umum metodologi penelitian serta dihadiri peneliti dari berbagai perguruan tinggi di DIY dan Jawa Tengah, termasuk UNS, Unsoed, Untidar, Universitas Aisyiyah Yogyakarta.

Selain itu juga Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Universitas Respati Yogyakarta, Universitas Amikom Yogyakarta, UAD, dan UPN Veteran Yogyakarta.