Arief Subakti Raih Gelar Doktor Lulus Cumlaude 3 Tahun 2 Bulan

Berita, Nasional44 Views

Arief Subakti Ariyanto berhasil meraih gelar doktor dari Program Doktor Teknik Sipil (PDTS) Unissula. Ia berhasil lulus dalam sidang terbuka doktor yang dilaksanakan pada Jumat (21/11/2025) di Aula Fakultas Teknik. Ia berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul daya tahan abrasi mortar komposit geopolimer dan serat rami pada struktur bangunan air.

Para penguji antara lain Prof Dr Ir S Imam Wahyudi DEA, Pror Dr Ir Muhamad Mukhlisin MT, Dr Abdul Rochim ST MT dan  Prof Ir Pratikso MST PhD. Penguji lainnya Prof Dr Ir Antonius MT, Prof Dr Ir Henny Pratiwi Adi ST MT dan Prof Ir Reni Suryanita ST MT PhD.

Menurut Arief Subakti struktur bangunan air seperti pelimpah, bendungan, dan saluran irigasi sering mengalami kerusakan akibat abrasi oleh aliran air yang membawa pasir dan krikil. Kerusakan ini menyebabkan penurunan umur layan struktur dan meningkatnya biaya pemeliharaan.

Permasalahan utama dalam penelitiannya adalah rendahnya ketahanan abrasi dan durabilitas mortar konvensional terhadap lingkungan agresif. Oleh karena itu, penelitian ini mengembangkan mortar geopolimer kering berbasis fly ash yang diperkuat dengan serat alami rami untuk meningkatkan kekuatan mekanik dan ketahanan abrasi pada struktur bangunan air.

Adapun tujuan penelitiannya adalah menentukan komposisi optimal mortar geopolimer kering, menganalisis pengaruh penambahan serat rami terhadap sifat mekanik dan durabilitas, serta membandingkan kinerja mortar geopolimer dengan mortar normal. Penelitian dilakukan melalui pengujian kuat tekan, kuat tarik langsung, kuat lentur, sorptivity, abrasi (ASTM C1138) dan penetrasi ion klorida (ASTM C1202). Analisis mikrostruktur dilakukan menggunakan SEM-EDS sedangkan validasi numerik dilakukan dengan metode Smoothed Particle Hydrodynamics–Discrete Element Method (SPH–DEM).

Hasil penelitian menunjukkan mortar geopolimer memiliki volume abrasi sebesar 0,000013 0,000075 m³, jauh lebih rendah dibanding mortar normal 0,000146–0,000331 m³. Nilai Improvement Indeks abrasi mencapai 0,70–0,80, yang menunjukkan peningkatan ketahanan abrasi hingga 80%. Nilai penetrasi ion klorida menurun dari 1548 menjadi 738 Coulomb, menandakan peningkatan ketahanan terhadap korosi. Hasil simulasi numerik SPH–DEM konsisten dengan data eksperimen dengan deviasi di bawah 10%.

Arief Subakti lulus dengan IPK 3,9 dengan predikat cumlaude dengan masa kuliah 3 tahun 2 bulan.