Dosen Komunikasi Unissula Ingatkan Bahaya Love Scamming

Berita, Nasional44 Views

Program Studi Ilmu Komunikasi Unissula menggelar kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema literasi digital pada Ahad (29/12). Kegiatan ini menyasar generasi X sebagai upaya meningkatkan kewaspadaan terhadap kejahatan digital. Love scamming, menjadi modus paling banyak. Menurut Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Tahun 2025, pengaduan yang diterima terkait penipuan uang dengan modus love scamming, sebanyak 2.267 kasus.

Modus ini kini semakin sering ditemukan di berbagai platform media sosial, hingga merangsek ke berbagai aplikasi messenger, seperti whatsapp, telegram, bumble. Sasaran utama adalah Perempuan, dengan modus memberikan keterikatan emosional, hingga jebakan-jebakan janji-jani pernikahan.

Materi utama yang disampaikan dalam pengabdian ini yaitu  pengenalan mengenai love scamming dan berbagai modus yang digunakan pelaku. Peserta diberikan pemahaman dasar agar dapat mencegah terjadinya love scamming di lingkungan sekitarnya, utamanya pada circle keluarga terdekat.

Iky Putri Aristhya, dosen Ilmu Komunikasi sekaligus narasumber menjelaskan bahwa love scamming merupakan bentuk penipuan yang memanfaatkan emosi korban. “Pelaku biasanya membangun kedekatan secara perlahan, memberikan perhatian, pujian sampai korban akhirnya merasa nyaman dan percaya,” ujarnya.

Lanjutnya, Iky menjelaskan, pelaku menggunakan identitas palsu dan cerita hidup yang dibuat semeyakinkan mungkin. “Setelah korban terikat secara emosional, pelaku akan mulai meminta uang dengan berbagai alasan. Pelaku tidak semua laki-laki, bisa jadi perempuan juga, hanya menyamar menjadi laki-laki dalam percakapan via chatting. Tindakan penipuan yang sudah terjaring oleh kepolisian ini, sebenarnya teratur dan rapi, dalam sebuah sindikat.” tambahnya.

Ia juga menambahkan bahwa modus ini tidak mengenal usia maupun latar belakang korban. “Siapa pun bisa menjadi target, tidak memandang profesi dan latar belakang yang dimiliki. Beberapa kasus yang ada, wanita mapan, wanita muda yang baru menata karir” ungkapnya.

Dalam kegiatan ini, peserta juga dijelaskan ciri-ciri love scamming, seperti komunikasi yang terlalu intens, janji bertemu yang selalu ditunda, serta permintaan uang secara mendesak.

Edukasi ini bertujuan agar generasi X tidak mudah percaya terhadap orang yang dikenal melalui dunia maya. Serta, diharapkan generasi X dapat aktif memberikan pemahaman serta perhatian kepada anak dan cucu. Hal ini penting agar generasi muda tidak mudah terbujuk rayuan pelaku penipuan.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini berlangsung secara interaktif dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Peserta yang merupakan kelompok Majelis Taklim dan Ibu-ibu PKK di Lingkungan RW IV, kelurahan Peterongan, Semarang Selatan, tampak antusias dalam bertanya dan menjelaskan kasus-kasus yang kerap mereka dengar sebelumnya.

Melalui kegiatan ini, Ilmu Komunikasi Unissula berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat. Edukasi ini diharapkan menjadi langkah preventif dalam melindungi keluarga dari praktik love scamming yang merugikan.