Lubab Raih Gelar Doktor dari PDTS Unissula

Berita334 Views

Mahasiswa Program Doktor Teknik Sipil (PDTS) Fakultas Teknik Unissula, Ir Lubab MT mengikuti ujian terbuka promosi doktor pada Sabtu (17/5/2025). Ia mempresentasikan disertasi berjudul model perilaku mekanik beton dengan campuran daur ulang rigid pavement.

Menurutnya pemanfaatan limbah konstruksi menjadi Recycled Concrete Aggregate (RCA) merupakan solusi berkelanjutan yang dapat mengurangi dampak lingkungan sekaligus mendukung efisiensi penggunaan sumber daya alam di industri konstruksi. Penelitiannya bertujuan untuk mengevaluasi kinerja mekanik, mikro struktur, dan efisiensi biaya beton dengan RCA yang berasal dari limbah rigid pavement dan gedung, serta memodelkan campuran beton yang sesuai untuk aplikasi konstruksi berkelanjutan.

Penelitiannya dilakukan dengan variasi komposisi RCA sebesar 40%, 50%, dan 60%, menggunakan uji kuat tekan, kuat lentur, kuat tarik belah, serta modulus elastisitas. Struktur mikro dianalisis menggunakan Scanning Electron Microscopy (SEM), dan komposisi kimia melalui Energy Dispersive X-Ray (EDX). Selain itu, dilakukan evaluasi kebutuhan material dan analisis biaya produksi beton per meter kubik.

RCA dari rigid pavement menunjukkan struktur mikro yang lebih padat dan homogen dengan kandungan SiO₂ sebesar 39,13% dan CaO sebesar 31,67%, sedangkan RCA dari gedung lebih berpori dan mengandung karbon lebih tinggi. Campuran 40% RCA rigid memberikan performa mekanik terbaik dengan kuat tekan 50,96 MPa, kuat lentur 49,02 kg/cm², dan kuat tarik belah 3.537 MPa, melampaui mutu desain FS 45. Sementara itu, komposisi 50% dan 60% menunjukkan penurunan kekuatan dan lebih sesuai untuk aplikasi non-struktural. Peningkatan proporsi RCA berbanding lurus dengan kebutuhan air (hingga 194,55 liter/m³), dan menurunkan kebutuhan admixture dari 3,51 liter menjadi 2,63 liter. Dari sisi biaya, beton RCA 40% hanya memerlukan Rp. 701.970,43/m³, jauh lebih hemat dibanding beton normal sebesar Rp. 1.363.843,86/m³, dengan potensi efisiensi hingga 49%.

Penelitian ini menegaskan bahwa RCA rigid pada proporsi 40% merupakan solusi optimal secara teknis dan ekonomis, sekaligus mendukung transisi menuju praktik konstruksi yang lebih berkelanjutan. RCA dari gedung, meskipun lebih berpori, tetap memiliki potensi pemanfaatan pada aplikasi non-struktural setelah melalui proses pengolahan yang tepat.

Para penguji antara lain Prof Dr Ir Antonius MT, Dr Ir Sumirin MS, Dr Abdul Rochim ST MT, Prof Dr Ir S Imam Wahyudi DEA, Prof Ir Pratikso MST PhD, Ir Prabowo Setiyawan, MT PhD, dan Prof Dr Ir Han Ay Lie MEng.

Lubab berhasil meraih gelar doktor. Ia merupakan lulusan ke 41 di PDTS Unissula dan lulus dengan IPK 3,71.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *