Kusrin ST MT Raih Gelar Doktor

Berita, Nasional11 Views

Kusrin ST MT mengikuti sidang terbuka promosi doktor di Program Doktor Teknik Sipil pada Kamis (28/8/2025) di Fakultas Teknik Sipil Unissula. Ia mempresentasikan disertasinya berjudul perilaku perkerasan sistem pelat terpaku pada tanah lunak akibat beban aksial eksentris dan lateral.

Menurutnya perkerasan kaku sering digunakan pada jalan di atas tanah lunak, tetapi tantangan utama yang dihadapi adalah defleksi yang tidak merata (differenti settlement) baik secara melintang maupun memanjang trase jalan. Hal ini terjadi akibat distribusi beban yang tidak merata serta ketidakseragaman karakteristik tanah dasar.

Kekuatan perkerasan kaku sangat bergantung pada interaksi antara pelat beton dan tanah dasar, termasuk potensi terbentuknya rongga yang dapat mengurangi stabilitasnya. Penelitiannya bertujuan mengetahui gambaran perilaku pelat perkerasan pada perkerasan kaku dengan sistem pelat terpaku di atas tanah lunak dan pola pergerakan tiang yang dapat mempengaruhi deformasi pelat.

Masalah tersebut dapat diatasi dengan berbagai metode, salah satunya adalah sistem pelat terpaku (Nailed-Slab System). Metode ini menawarkan solusi efektif dengan meningkatkan daya dukung tanah dasar dan memperbaiki interaksi antara pelat dan tanah, sehingga mengurangi risiko defleksi diferensial dan meningkatkan umur layanan jalan.

Pembuatan model skala laboratorium prototipe perkerasan kaku dengan sistem pelat terpaku dibuat dengan ukuran dimensi pelat 120 cm x 120 cm x 10 cm, sedangkan tiang sebagai pengaku berbentuk bulat dengan tinggi tiang 100 cm, diameter tiang 10 cm dan jarak antar tiang 100 cm. Pada tahapan pengujian motor penggerak akan di seting sesuai dengan beban lateral sebesar 1 kN, 2 kN dan 4 kN dengan beban vertikal/aksial eksentris 1 kN., 2 kN, dan 4 kN. Pembacaan perilaku plat dan tiang terhadap beban dipantau oleh strain gauge untuk mendapat nilai gap antara tanah dan struktur beton.

Hasil uji model di laboratorium menunjukkan bahwa defleksi terbesar pada strain gauge terjadi di dekat pusat beban aksial eksentris sebesar 0,33 mm. Defleksi ini semakin berkurang seiring dengan bertambahnya jarak dari pusat beban, dengan nilai 0,16 mm pada bagian tengah pelat dan 0,11 mm pada titik yang lebih jauh.

Lendutan maksimum pelat perkerasan tercatat 0,33 mm saat menerima beban aksial eksentris sebesar 4 kN, dengan variasi beban lateral 1 kN, 2 kN, dan 4 kN. Hasil ini mengindikasikan bahwa distribusi defleksi pada pelat cenderung menurun seiring dengan meningkatnya jarak dari pusat beban.

Para penguji antara lain Dr Abdul Rochim ST MT, Prof Dr Ir S Imam Wahyudi DEA, Prof Pratikso MST PhD, Prof Yusef Muslih Purwana ST MT PhD, Prof Dr Ir Henny Pratiwi Adi ST MT, Dr Ir Soedarsono MSi, dan Dr Rifki Brillyant Arief ST MT.

Kusrin ST MT berhasil lulus dalam ujian terbuka tersebut dan berhak menyandang gelar doktor. Ia merupakan lulusan ke 46 dengan IPK 3,81 dan masa studi empat tahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *