Unissula Perkuat Kontribusi Global Lewat Kuliah Tamu

Berita, Nasional58 Views

Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) terus menunjukkan komitmennya dalam penguatan jejaring akademik internasional. Hal tersebut kembali tampak melalui keikutsertaan Dr Mochamad Abdul Basir MPd Wakil Rektor I, sebagai pembicara utama dalam kegiatan bertajuk “Gender and Development 2025: Breaking Stereotypes, Bridging Strengths” yang diselenggarakan oleh San Pedro College, Filipina.

Kegiatan yang dilaksanakan secara hybrid (daring dan tatap muka) tersebut diikuti sekitar 200 mahasiswa San Pedro College dari berbagai program studi. Antusiasme peserta terlihat sejak sesi pembuka hingga diskusi akhir, menunjukkan besarnya minat mahasiswa Filipina terhadap topik sensitivitas gender, budaya, dan kepemimpinan.

Dalam pemaparannya, Dr. Basir menyampaikan bahwa budaya bukan hanya identitas suatu bangsa, melainkan sistem nilai yang secara tidak langsung membentuk pola pikir, cara berkomunikasi, dan proses pengambilan keputusan seseorang. Pada era globalisasi, menurutnya, mahasiswa sebagai calon pemimpin dunia memerlukan kecerdasan budaya atau cultural intelligence untuk mencegah kesalahpahaman lintas budaya serta mendorong kolaborasi internasional yang efektif. Ia menyoroti kesamaan nilai-nilai budaya Indonesia dan Filipina yang sama-sama menjunjung tinggi rasa hormat, kekeluargaan, dan kebersamaan sebagai potensi besar dalam menguatkan kepemimpinan berbasis kemanusiaan di kawasan Asia.

Selain membahas budaya, Dr. Basir juga menyoroti pentingnya kepemimpinan yang relevan dengan perkembangan masyarakat abad ke-21. Ia menjelaskan bahwa pemimpin masa kini tidak lagi dinilai dari otoritas yang dimiliki, melainkan dari kemampuan menghadirkan ruang tumbuh bagi orang lain, membangun kepercayaan, dan memberikan teladan melalui integritas serta empati. Di tengah dunia yang semakin digital dan beragam, pemimpin ideal adalah sosok yang mampu berkomunikasi dengan tulus, mendorong perubahan ke arah positif, dan menjaga suasana kolaboratif di mana setiap individu merasa dihargai.

Aspek kesetaraan gender juga mendapatkan perhatian besar dari peserta. Dr. Basir menyampaikan bahwa bias gender sering kali terjadi secara tidak disadari dan dapat berdampak pada rasa aman, partisipasi, hingga produktivitas dalam lingkungan akademik maupun profesional. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan ruang yang inklusif bagi semua gender, mulai dari penggunaan bahasa yang non-diskriminatif, praktik organisasi yang berkeadilan, hingga kesempatan kepemimpinan yang setara. Pada kesempatan tersebut, Dr. Basir turut menampilkan contoh implementasi kesetaraan gender di Unissula, termasuk banyaknya peran strategis yang dipercayakan kepada perempuan baik di tingkat fakultas maupun universitas.

Sesi kuliah tamu ditutup dengan ajakan kepada para mahasiswa untuk menyiapkan diri sebagai generasi pemimpin masa depan Asia yang berpikiran global namun tetap berakar pada nilai lokal. Dr. Basir menegaskan bahwa kemampuan berpikir kritis, empati sosial, keterampilan komunikasi digital, serta kemampuan berkolaborasi dalam keragaman merupakan kompetensi penting bagi calon pemimpin masa depan.

Keterlibatan Unissula dalam kegiatan akademik internasional ini sekaligus memperluas peluang kolaborasi riset, pertukaran mahasiswa, program pengembangan kepemimpinan, hingga kerja sama akademik lintas negara.  Unissula juga berharap partisipasi aktif dalam forum keilmuan global dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat akademik internasional dan mendorong penguatan pendidikan yang inklusif, adaptif, serta berkeadilan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *